Skip to main content

SAMARINDA – Sabtu, 28 September 2024 bertempat di Yen’s Delight Samarinda, SMA Istiqamah Muhammadiyah Samarinda melaksanakan pertemuan orang tua santri terkait penyamaan persepsi dan pemilihan jurusan universitas untuk setiap anak.

Kegiatan pertemuan ini dihadiri oleh Direktur Pesantren Istiqamah Muhammadiyah Drs. KH. Jaswadi, M.Si sekaligus memberikan sambutan. Melalui sambutan singkatnya, Pak Jaswadi menyampaikan tentang pentingnya keselarasan tentang memilih pendidikan sesuai dengan minat bakat yang telah Allah anugerahkan kepada setiap anak. Beliau juga menekankan tentang program kanalisasi pendidikan Muhammadiyah untuk pendidikan yang tuntas dan selaras.

Sambutan juga diberikan oleh Kepala Sekolah SMA Istiqamah Muhammadiyah Samarinda Arip Saripudin, S.Pd.I, M.A , perwakilan wali kelas XII Bapak Reza Ardhana, S.Pd. Dalam kegiatan ini SMA Istiqamah Muhammadiyah mengundang Ustadz Machnun Uzni, S.I,Kom untuk memberikan materi tentang karakteristik remaja. Dalam kultumnya, Ustadz Uzni menyampaikan bahwa karakteristik remaja adalah masa yang bimbang karena dalam peralihan. Oleh karena itu, bentuk pola pengasuhan berpengaruh dalam perkembangan kepribadiannya. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa seorang santri memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh anak lain yang belum pernah merasakan mondok. Dalam pondok, mereka dikenalkan dengan konsekuensi dari setiap perbuatan, mandiri, dan inisiatif sehingga 4 gaya kepengasuhan telah terlaksana dengan baik.

Kegiatan juga diisi oleh perwakilan wali kelas 12 yang menyampaikan agenda kegiatan santri kelas 12 di antaranya, pencetakan KTAM, persiapan universitas, serta rihlah akhir tahun. Dijelaskan pula bahwa pemilihan universitas oleh para santri berdasarkan minat bakatnya adalah hal yang perlu dipertimbangkan dengan baik karena berpengaruh terhadap kuota sekolah di universitas dan kenyamanan santri dalam menjalankan studi lanjutnya. Lebih lanjut, pendidikan atau karir seorang anak tidak selalu mengikuti orang tuanya karena santri memiliki jalan sendiri dalam kehidupannya. Tugas kita orang tua dan guru adalah mengarahkan, mengenalkan, dan bukan memaksa.

Mendekati sesi akhir kegiatan diisi dengan dua perwakilan santri kelas XII untuk memberikan testimoni selama bersekolah di SMA Istiqamah Muhammadiyah. Perwakilan santri putri diwakili oleh Nasyifa dan perwakilan santri putra diwakili oleh Abdi. Mereka menyampaikan bahwa selama bersekolah di SMAIM, karakter kemandirian mereka semakin terbentuk, mereka mulai merasa berani untuk tampil di depan, mengembangkan prestasi, dan semakin bertambah ilmu agama serta pengetahuan. Kegiatan ini diakhiri dengan pengenalan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur dan sesi foto bersama.