Skip to main content

Samarinda – Mahasiswa KKN PLP Tematik Terintegrasi 49 Kelompok 43 FKIP UNMUL telah berhasil merealisasikan salah satu program kerja yang telah direncanakan yaitu ”Praktik Pembuatan Sabun Cuci Tangan”. Kegiatan inidilaksanakan pada hari Rabu, 20 September 2023 bertempat di SMA Istiqamah Muhammadiyah. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh santri putri kelas XI-2 dan XII MIPA 2 di Kampus 1 SMA Istiqamah Muhammadiyah, serta santri putra kelas XI-1 dan XII MIPA 1 di Kampus 2 SMA Istiqamah Muhammadiyah. Para santri terlihat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Kegiatan ini mendorong semangat para santri karena merupakan pengalaman pertama bagi santri dalam membuatsabun cuci tangan dengan racikan sendiri.

Kegiatan ini bertujuan agar santri dapat mengetahui proses pembuatan sabun cuci tangan. Selain itu, kegiatan ini dapat menjadi salah satu bidang kewirausahaan, karena sabun cuci tangan mempunyai nilai jual. Dalam proses pembuatan sabun cuci tangan, alat dan bahan yang digunakan sudah teruji aman, karena menggunakan bahan yang diperoleh dari Laboratorium Kimia FKIP UNMUL. Bahan yang digunakan antara lain Texapon, NaCI, Foam Boaster, Asam Sitrat, Dewisil Liquid, Na – EDTA, Sanisol, Parfum, Pewarna  dan Air.

Proses pembuatan sabun cuci tangan dimulai dari mencampurkan 25 gr NaCl dicampur dengan 100 gr texapon, lalu aduk sampai rata dan kelihatan putih. Kemudian tambahkan 700 mL air sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai rata dan tambahkan 20 gr foam boaster dan aduk rata. Lalu tambahkan 1,1 mL dewisil liquid, 0,5 gr asam sitrat dalam 50 mL air, lalu tambahkan dalam adonan sabun dan aduk rata. Setelah itu, larutkan 25 gram NaCl dan 0,3 gr Na-EDTA dalam 250 mL air, lalu tambahkan dalam adonan sabun dan aduk rata hingga kental. Kemudian tambahkan pewarna dan 3 mL parfum ke dalam adonan sabun. Setelah itu, diamkan hingga sabun berwarna jernih, lalu kemas sabun ke dalam botol pump yang telah disediakan. Sabun cuci tangan memiliki banyak manfaat seperti membasmi kuman pada area tangan, mencegah beragam penyakit. Selain itu, sabun cuci tangan lebih praktis dan efisien.

Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat menambah wawasan para santri mengenai proses pembuatan sabun cuci tangan serta membangkitkan jiwa kewirausahaan para santri.

Leave a Reply