Oleh : Devi Afriani, M.Pd
Pendidikan tidak hanya bertujuan mencerdaskan akal, tetapi juga membentuk karakter dan akhlak mulia. Di tengah tantangan zaman yang ditandai dengan perkembangan teknologi, globalisasi, dan pergeseran nilai, sekolah memiliki tanggung jawab besar untuk menanamkan pendidikan nilai kepada peserta didik. Hal ini menjadi semakin penting karna SMA Istiqamah Muhammadiyah Samarinda merupakan sekolah yang berbasis pesantren, yang sejak awal berdiri memang mengedepankan keseimbangan antara kecerdasan intelektual, spiritual, dan moral.
Makna Pendidikan Nilai
Pendidikan nilai adalah proses pembelajaran yang membantu peserta didik mengenali, memahami, menginternalisasi, dan mengamalkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari. Nilai yang dimaksud bukan hanya norma agama, tetapi juga etika sosial, semangat kebangsaan, kepedulian lingkungan, serta tanggung jawab sebagai manusia.
Sekolah berbasis pesantren memiliki keunikan sekaligus keunggulan. Kurikulum di pesantren tidak hanya berorientasi pada aspek akademik, tetapi juga menekankan pendidikan akhlak, adab, dan pengamalan ibadah sehari-hari. Lingkungan pesantren yang sarat dengan nilai religius, kebersamaan, dan kemandirian menjadikan pendidikan nilai lebih mudah ditanamkan melalui keteladanan, pembiasaan, dan pengawasan yang berkesinambungan.
Beberapa aspek penting pendidikan nilai di sekolah pesantren antara lain:
- Pembentukan Akhlak Mulia – Peserta didik dibimbing untuk berperilaku sesuai ajaran agama, meneladani akhlak Rasulullah, serta menjunjung tinggi sopan santun.
- Kedisiplinan dan Kemandirian – Kehidupan pesantren mengajarkan manajemen waktu, tanggung jawab pribadi, serta kesederhanaan.
- Solidaritas dan Kepedulian Sosial – Kehidupan bersama di asrama menumbuhkan rasa kebersamaan, empati, dan gotong royong.
- Integrasi Ilmu dan Agama – Pendidikan nilai memastikan bahwa ilmu pengetahuan umum tidak lepas dari bingkai etika dan spiritualitas.
Sejarah ilmu pengetahuan mencatat banyak tokoh fisika yang tidak hanya hebat dalam penemuan ilmiah, tetapi juga memiliki nilai moral yang bisa menjadi teladan bagi peserta didik, salah satunya ialah Archimedes seorang ilmuwan besar dari Yunani kuno yang menemukan hukum hidrostatis, prinsip tuas, dan berbagai teknologi praktis. Dari sosok Archimedes, peserta didik bisa belajar beberapa nilai penting:
- Keteguhan dan Konsistensi dalam Belajar
Archimedes terkenal sangat tekun dan tenggelam dalam penelitiannya. Ia pernah begitu sibuk menghitung hingga tidak menyadari bahaya di sekitarnya. Nilai ini bisa menginspirasi santri untuk bersungguh-sungguh menuntut ilmu dengan penuh konsentrasi dan Istiqamah.
- Rasa Ingin Tahu (Curiosity)
Rasa ingin tahu Archimedes sangat tinggi. Ia menemukan prinsip Archimedes saat merenungkan perbedaan berat benda di air. Rasa ingin tahu ini mengajarkan siswa untuk tidak puas dengan jawaban instan, melainkan mau menyelidiki lebih dalam—selaras dengan tradisi thalabul ‘ilmi (mencari ilmu) dalam pesantren.
- Kerendahan Hati Ilmuwan
Meski memiliki banyak penemuan luar biasa, Archimedes tidak pernah mengklaim dirinya paling hebat. Ia tetap bersikap rendah hati. Hal ini bisa dijadikan teladan bahwa semakin luas ilmu seseorang, seharusnya semakin rendah hati pula dirinya.
- Manfaat Ilmu untuk Kehidupan
Penemuan Archimedes seperti katrol, tuas, dan sekrup air bukan hanya ide teoritis, tetapi langsung memberi manfaat bagi masyarakat, misalnya membantu irigasi dan pembangunan. Nilai ini sejalan dengan prinsip Islam bahwa ilmu harus diamalkan dan bermanfaat untuk sesama.
Kesimpulan : Pendidikan nilai adalah ruh dari pendidikan itu sendiri. Tanpa nilai, ilmu pengetahuan hanya akan melahirkan kecerdasan tanpa arah, bahkan berpotensi merusak. Sekolah berbasis pesantren memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai, karena lingkungannya mendukung proses pembiasaan, keteladanan, dan pembinaan akhlak. Dengan meneladani Archimedes yang mengedepankan kerendahan hati, integritas, kejujuran, rasa ingin tahu yang tinggi, peserta didik diharapkan tumbuh menjadi insan yang cerdas, berkarakter, serta mampu memberi manfaat bagi umat dan bangsa.