
Oleh : Umi Fadhiilah, S.Si
Bulan Rajab merupakan salah satu bulan mulia dalam Islam yang termasuk ke dalam Asyhurul Hurum (bulan-bulan suci) sebagaimana disebutkan dalam QS. At-Taubah: 36. Sebagai bulan yang dimuliakan, Rajab menjadi pengingat bagi kita untuk lebih berhati-hati dalam bersikap, menjauhi kebiasaan-kebiasan buruk, dan meningkatkan kualitas diri. Rajab bukan sekadar penanda waktu, tetapi momentum untuk kita berhenti sejenak mengambil jeda, melakukan refleksi dan evaluasi perjalanan diri selama ini serta menata ulang kehidupan sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Banyak kebiasaan baik yang bisa kita mulai latih di bulan Rajab ini seperti shalat malam, puasa sunnah, meningkatkan dzikir dan tilawah, menjaga hati, lisan, dan pikiran, serta menahan diri dari hal-hal yang sia-sia sejatinya. Bulan Rajab menjadi awal yang baik untuk memperbaiki pola hidup, mengurangi hal-hal buruk, memperbanyak taubat, serta mulai membangun kedisiplinan secara bertahap. Ini merupakan bekal penting agar bulan Ramadhan bisa kita jalani dengan lebih optimal.
Melalui bulan Rajab, Allah ingin mengajarkan kepada kita bahwa perubahan tidak terjadi secara tiba-tiba. Kebiasaan baik membutuhkan waktu, konsistensi, dan kesungguhan. Dengan melatih diri mulai sekarang kita sedang menyiapkan fondasi agar nilai-nilai Ramadhan tidak berhenti di satu bulan saja. Ketika Ramadhan tiba, kita tidak lagi memulai dari nol, tetapi melanjutkan proses yang telah dibangun, sehingga ibadah menjadi lebih bermakna dan perubahan diri dapat bertahan jauh setelah Ramadhan berlalu.


