Oleh: Sweet Nabila Imsaki Aulia, S.Pd., M.M
Samarinda, 13 Agustus 2025 — SMA Istiqamah Muhammadiyah menggelar Workshop Penyusunan Modul Ajar berbasis Deep Learning dan Growth Mindset pada Selasa, 12 Agustus 2025 di Aula kampus 2 Batu Besaung. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru dengan tujuan meningkatkan kualitas perencanaan pembelajaran agar lebih bermakna dan berpihak pada peserta didik. Workshop dibuka secara resmi oleh Ustadz Arip Saripudin, S.Pd.I., M.A, PhD selaku Kepala Sekolah SMA Istiqamah Muhammadiyah.
Materi pertama workshop disampaikan oleh Danas Miftahul Gisya, M.Pd, beliau membawakan materi Pembelajaran Mendalam atau Deep Learning. Pembelajaran mendalam merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan pemahaman mendalam terhadap konsep, keterampilan berpikir kritis, dan penerapan pengetahuan pada situasi nyata. Prinsip pembelajaran mendalam ada 3 yang biasa disingkat menjadi BBM (Berkesadaran, Bermakna, dan Menggembirakan). Kemudian peran guru dalam pembelajaran mendalam bukan sekedar menyampaikan materi ilmu pengetahuan tetapi guru sebagai aktivator, guru sebagai kolabolator, dan guru sebagai pengembang budaya belakar.
Materi kedua workshop disampaikan oleh Drs. Muhammad Jafron, M.Si, beliau membawakan materi Growth Mindset. Growth Mindset adalah pola pikir yang meyakini bahwa kemampuan, kecerdasan, dan bakat seseorang dapat berkembang melalui usaha, strategi yang tepat, dan pembelajaran dari pengalaman atau kegagalan.
Ciri-ciri Growth Mindset dalam pendidikan:
-
Melihat tantangan sebagai peluang belajar – bukan sebagai ancaman.
-
Tidak takut gagal – kegagalan dianggap bagian dari proses menuju keberhasilan.
-
Menghargai proses – fokus pada usaha dan strategi, bukan hanya hasil akhir.
-
Terbuka terhadap masukan – kritik dianggap sebagai bahan perbaikan.
-
Percaya kemampuan bisa bertumbuh – tidak terjebak pada label “pintar” atau “tidak pintar”.
Dalam konteks guru, growth mindset berarti membantu peserta didik membangun kepercayaan diri untuk terus mencoba, pantang menyerah, dan yakin bahwa keterampilan mereka bisa berkembang jika terus dilatih.
Setelah mendapatkan dua materi, guru-guru belajar membuat modul ajar berdasarkan pembelajaran mendalam dan growth mindset. Semua guru tampak aktusias menerapkan ilmu yang telah diperoleh dari kegiatan workshop ini.
“Dengan adanya workshop ini, kami berharap pembelajaran di SMA Istiqamah Muhammadiyah semakin kreatif, inovatif, dan mampu membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan,” ungkap salah satu guru.
Workshop ditutup dengan refleksi bersama, yang menjadi bekal bagi guru untuk mengimplementasikan modul ajar tersebut di kelas.