Selasa, 20 Agustus 2024 – Morning spirit adalah kegiatan untuk membangun semangat para guru dan santri untuk memulai hari. Morning spirit dimulai dengan Tadarus Al-Qur’an surah Al- Baqarah ayat 1 sampai 35. Kemudian dilanjut dengan kanjian singkat yang disampaikan oleh Ustadz Junaidi dengan tema kemuliaan Surah Al-Fatihah.
Surah Al-Fatihah adalah surah pembuka di Al-Qur’an dan memiliki kedudukan istimewa dalam agama Islam. Diriwayatkan oleh Bukhari, 756 dan Muslim, 394 dari Ubadah bin Somit radhiallahu anhu sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
“Tidak (sah) shalat bagi orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab (Al-Fatihah).”
Selain dibaca saat mendirikan shalat 5 waktu, Surah Al-Fatihah merupakan surat paling mulia dalam Al-Qur’an. Diriwayatkan oleh Tirmizi, no. 2875 dan dishahihkannya. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata kepada Ubay bin Ka’b:
أَتُحِبُّ أَنْ أُعَلِّمَكَ سُورَةً لَمْ يَنْزِلْ فِي التَّوْرَاةِ وَلَا فِي الْإِنْجِيلِ وَلَا فِي الزَّبُورِ وَلَا فِي الْفُرْقَانِ مِثْلُهَا ؟ قَالَ : نَعَمْ ، يَا رَسُولَ اللَّهِ ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : كَيْفَ تَقْرَأُ فِي الصَّلَاةِ ؟ قَالَ : فَقَرَأَ أُمَّ الْقُرْآنِ . فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا أُنْزِلَتْ فِي التَّوْرَاةِ وَلَا فِي الْإِنْجِيلِ وَلَا فِي الزَّبُورِ وَلَا فِي الْفُرْقَانِ مِثْلُهَا) صححه الألباني في صحيح الترمذي
“Apakah engkau suka aku ajarkan kepadamu surat yang belum diturunkan di Taurat, Injil, Zabur tidak juga dalam Al-Furqan sepertinya?” Dia menjawab, “Ya. Wahai Rasulullah.” Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Bagaimana anda membaca dalam shalat?” Beliau menjawab, “Membaca Ummul Qur’an (Al-Fatihah).” Maka Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Demi jiwaku yang ada ditangan-Nya. Tidak diturunkan dalam Taurat, Injil, Zabur tidak juga dalam Al-Furqan (surat) semisalnya.”
Dalam Syarh Riyadhus Sholihin (4: 671), Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin menyatakan ada dua syarat Al Fatihah bisa dijadikan bacaan ruqyah yaitu: yang membacanya mengimani bahwa bacaan tersebut adalah ruqyah yang bermanfaat, dibacakan pada orang sakit yang mengimani kalau ruqyah dengan Al Fatihah bermanfaat.
Surat Al-Fatihah mengandung permohonan agar dijauhkan dari kesesatan. Selain itu, surat Al-Fatihah juga dapat digunakan untuk ruqyah. Sebagaimana kisah dari Abu Sa’id Al Khudri
“Wahai Rasulullah, aku tidaklah meruqyah kecuali dengan membaca surat Al Fatihah.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas tersenyum dan berkata, “Bagaimana engkau bisa tahu Al Fatihah adalah ruqyah (artinya: bisa digunakan untuk meruqyah, -pen)?” Beliau pun bersabda, “Ambil kambing tersebut dari mereka dan potongkan untukku sebagiannya bersama kalian.” (HR. Bukhari no. 5736 dan Muslim no. 2201).
Sumber https://rumaysho.com/10822-keampuhan-dan-kemuliaan-surat-al-fatihah.html
https://almanhaj.or.id/57284-urgensi-surat-al-fatihah-dan-sebagian-keutamaannya.html
https://www.baznasjabar.org/news/keistimewaan_surat_al-fatihah